29-05-2013
Sejak
lahir sampai saat ini, tidak ada satu manusiapun didunia ini yang bisa
hidup sendiri tanpa manusia lain. Dari pertama kita berada didunia,
sudah membutuhkan orang lain untuk membantu ibu kita melahirkan kita,
contohnya dokter kandungan, suster, ayah kita untuk menemani ibu yang
sedang berjuang melahirkan kita.Setelah kita hadir didunia, kitapun sangat membutuhkan kasihsayang dari ayah ibu kita. Kita tak mungkin bisa hidup jika orangtua kita tak merawat kita hingga besar. Mereka yang merawat kita dari lahir, hingga kelak kita mempunyai kehidupan didunia sendiri bersama pasangan, orangtua adalah pelindung kita didunia.
Sampai akhirnya kita memasuki dunia Taman Kanak – kanak, ibu tak pernah lelah untuk menemani dan menyayangi. Mungkin kalau tak ada sosok ibu, kita bisa kehilangan pegangan, bisa kehilangan arah. Seseorang yang setiap pagi menyiapkan bekal kita untuk dibawa kesekolah, memberikan kita uang saku, menjemput kita di sekolah sewaktu kecil. Dan disinipun, kita sudah mengenal yang namanya teman. Teman disaat kita TK, dan itu menandakan, kita tak bisa berada sendiri ketika berada di Taman Kanak – kanak.
Dan agak sudah mengerti sedikit tentang bermain, akhirnya kita memasuki dunia Sekola Dasar. Disini, kita sudah mengenal bermain bersama teman – teman, yang membuat kita semakin tidak bisa merasa diam sendiri tanpa manusia lain, kita sangat membutuhkan keberadaan manusia lain, baik orangtua, guru, ataupun teman bermain.
Dan pada akhirnya kita sampai didunia Sekolah Menengah Pertama. Disini kita lebih sering lagi bermain dengan teman – teman. Dan disini kita sudah mengenal kelompok dalam bermain yang biasa disebut dengan genk.
Genk adalah sebuah kelompok bermain yang pesonilnya merasa sudah menjadi saudara dengan personilnya yang lain. Namun menurut pengalaman saya, terbentuknya genk ini sangat rentan bermasalah, karena bagaimanapun juga harus menyatukan beberapa kepala dengan egonya masing – masing supaya mendapatkan hasil yang sama, mendapatkan tujuan yang sama. Apa lagi didunia Sekolah Menengah Pertama, emosi kita masih sangat labil, masih sangat mudah untuk dipengaruhi oleh siapapun. Namun disini, kita sudah lebih sedikit menghargai seseorang yang kita sebut dengan sahabat, yang berarti kita semakin tidak bisa lepas dengan seseorang dalam kehidupan kita. Semakin bergantung kepada orang lain, yang tidak hanya kepada orangtua saja.
Akhirnya kita masuk kedunia Sekolah Menengah Atas. Disini, kita tidak hanya mengenal arti dari persahabatan, toleransi kepada teman, mengerti pendapat orang lain, memahami tujuan bersama, dan berusaha menerima keputusan orang lain. Disini kita juga mulai mengenal lawan jenis yang biasa kita sebut dengan pacar.
Mungkin ada diantara kalian, bahkan tidak sedikit yang sudah mengenal pacar dari Sekolah Menengah Pertama. Namun menurut saya sebagian besar pelajar SMAlah yang sudah mengerti pacar. Dan mulai peduli dengan seseorang yang lawan jenis. Mulai mengagumi, mulai merasa nyaman saat didekatnya, mulai timbul rasa deg – degan yang aneh didada, mulai ingin memiliki seseorang itu, hahahah.. itulah yang biasa kita sebut “suka”
Didunia Sekolah Menengah Atas, persahabatan yang terjalinpun semakin luas. Tidak seperti diSekolah Menengah Pertama yang sangat teramat berjamurnya sebuah genk. Yah, walaupun di SMA juga banyak yang membuat genk, namun di SMA sudah lebih mengerti arti dari toleransi dan menghargai oranglain dan tak luput adalah arti dari sebuah kebersamaan.
Di SMA yang sangat amat terasa adalah kebersamaannya yang tak pernah hilang hingga saat ini. Yang membuat rindu ketika kita kuliah. Mengingat masa SMA dengan pacar pertama, dengan cinta monyet, sudah mengenal komitmen masa depan, sudah mengerti arti dari kata sayang dan masih banyak lagi. kekompakan sekelas yang membuat iri kelas lain. Menangnya futsal kelas yang bisa ngalahin kelas lain.
Dan itu rasanya semakin tidak ingin kehilangan moment itu, moment dengan orang – orang yang disayang saat SMA. Perasaan tidak ingin pisahpun ada, perasaan selalu ingin bersama ada, dan perasaan ingin bertemu kembali saat sudah menggenggam kesuksesan dimasa datangpun sangat nyata terasa.
Dan sampai akhirnyapun kita lulus dari masa – masa sekolah. Mungkin kita sudah bisa disebut dewasa dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang sudah ditangan, yang menandakan kita sudah semakin dewasa. Masuk didunia perkuliahan, didunia kerja, didunia rumah tangga, dan akhirnya sampai diujung kita hidup didunia yang masih sangat membutuhkan oranglain.
Ketika kelak kita meninggal dunia, tidak mungkin kita bisa mengubur diri kita sendiri. Pasti ada oranglain yang membantu kita, yang menandakan sampai meninggalpun kita masih membutuhkan orang lain. Dan menandakan kita memang tidak bisa hidup sendiri sampai kapanpun. Sejak lahir hingga meninggal, kita sangat membutuhkan orang lain dihidup kita. Karena manusia adalah makhluk social yang tak pernah luput dari kodratnya.
No comments:
Post a Comment